FOTO SLIDE

INSTALASI SOUND SYSTEM

Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas  suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabel-kabel, prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul mixer, juga audio power amplifier dan speaker-speakernya secara keseluruhan ditunjukkan dalam gambar 2.1.


Gambar 2-1. Piranti elektronika untuk sistem tata suara

Pada kasus awal pengamatan di luar ruangan, jika dimiliki kombinasi mikropon / amplifier / loudspeaker dalam ruang yang sama dan secara berangsur-angsur penguatan amplifier mengeraskan suara  sampai mendekati titik batas  umpan balik. Frekuensi respon kelistrikan berubah dengan penguatan berubah. Ini dinamakan gain bandwidth product yaitu hasil kali besar bandwidth dan penguatan tetap, sehingga bila penguatan diturunkan respon frekuensi bertambah dan sebaliknya .  Akibatnya  mempengaruhi jalur umpan balik akustik antara loudspeaker dan mikropon. Sebagaimana orang berbicara dengan mikropon, mikropon mendengar tidak hanya langsung dari suara pembicara, namun juga gema yang dihasilkan oleh loudspeaker dengan baik.
       Tujuan menggunakan loudspeaker dan mikropon kualitas tinggi karakteristik respon rata, dan penyamaan  sistem suara rata diseluruh titik potensial  umpan balik,   diharapkan bahwa  lintasan  datar pada pendistribusian mencakup frekuensi audio yang dapat didengarkan. Diharapkan keluaran rata-rata dalam cara  demikian,  tingkatan yang dihasilkan oleh loudspeaker yang mencapai mikropon tak pernah  lebih besar dari yang dihasilkan pembicara tanpa mengakibatkan osilasi berkelanjutan. Dalam kata lain, asumsikan bahwa penguatan ekstra yang diberikan oleh semua spike umpan balik positip dikeluarkan seimbang   berupa rugi-rugi  yang dikarenakan semua umpan balik negatip.
            Kriteria Borner untuk optimalisasi sistem secara geometri ditunjukan berikut, mikropon didekatkan pada pembicara sehingga  yang banyak didengar mikropon adalah suara langsung pembiacara.    Pengeras suara cukup jauh,  menjadi baik terhadap pantulan  loudspeaker, sehingga suara langsung dari loudspeaker tidak menjadi faktor  pemicu terjadinya sistem umpan balik. Asumsikan  bahwa pendengar juga dalam bidang pantul loudspeaker, ini memungkinkan bahwa tingkatan suara dalam area pendengaran dengan pengaturan sistem on tidak dapat menjadi lebih besar dari pada   pembicara tanpa bantuan. Dalam hal ini posisi mikropon dengan pengaturan sistem kondisi off.   Dengan menggunakan sistem delta konsep Borner, situasi pada hubungan penguatan maksimum delta adalah satu. (Delta didefinisikan sebagai perbedaan decibel antara tingkatan suara pada sistem mikropon pada saat sistem off dan tingkat area audience pada saat sistem on (gambar 2-2).
            Meskipun telah diuraikan sebagai kondisi potensi penguatan sistem maksimum, dalam prakteknya kemungkinan delta dapat mencapai lebih besar dari pada satu.  Misal, jika mikropon digunakan langsung dapat  memdiskriminasi terhadap bidang pantul dan memungkinkan penguatan sistim lain  3 sampai 4 dB. Kemungkinan lain adalah tempat pendengar dalam bidang langsung dari loudspeaker, memungkinkan adanya penambahan penguatan sistem. Jika tingkat bidang pantul dalam area performansi lebih rendah dari pada area pendengaran, dihasilkan tambahan penguatan sistem. Situasi ini diuraikan Borner sebagai konstanta ruangan dalam area mikropon berbeda dari area tempat duduk.  Hasil serupa mungkin dinotasikan dalam ruang yang mempunyai area lantai yang lebih luas, langit-langit relatip rendah dan substansi penyerap suara. Dalam ruang demikian, suara dari titik sumber cenderung berkurang menuju DC dengan kecepatan 2 atau 3 dB untuk setiap penggandaan jarak. Cara lain, menambah penguatan dengan menekan secara listrik umpan balik positip pada frekuensi individual dengan filter lebar band yang sangat sempit.


Gambar 2-2. Tata suara ruangan www.jbl.com

Jika satu kanal dapat mendapatkan semua energy  frekuensi umpan balik negatip, penguatan sistem potensial secara teori menjadi tak hingga. Sayangnya, jalur umpan balik akustik tidak cukup stabil untuk mengijinkan ke tingkat ini dari  penyamaan band sempit. Dalam situasi lain, pengaturan penguatan dicapai pada saat terjadi osilasi berkelanjutan.   Sistem tidak dapat dioperasikan secara memuaskan  pada suatu titik di bawah osilasi karena tidak sesuai respon filter  comb dan timbul ringing disebabkan oleh puncak umpan balik positip. Untuk kembali ke respon frekuensi datar dan bebas ringing yang terdengar, biasanya direkomendasikan sistem diekualisasi secara tepat, sistem dioperasikan 6 dB di bawah titik penguatan maksimum.    Bahkan  secara rinci sistem disetel menggunakan filter bandsempit dioperasikan  pada penguatan lebih besar dari pada 3 dB dibawah osilasi berkelanjutan.

2.2. Kalkusasi Bidang Suara Untuk Ruang Kecil
Pertimbangan ruang yang ditunjukkan gambar 2-3. ini merupakan ruang pertemuan kecil  tipikal atau ruang kelas yang mempunyai volume kurang dari 80 m3. Rerata koefisien penyerapan adalah 0,2. Luas permukaan total adalah 112 m2.  Oleh karena itu ruang tetap adalah 28 m2. Sehinga jarak kritis dengan pembicara (indeks nomimal keterarahan adalah 3 dB). Dalam contoh diberikan DC untuk sumber yang mempunyai indeks keterarahan 3 dB adalah 1 meter. Gambar juga menunjukkan hubungan geometris dengan pembicara, pendengar, mikropon dan loudspeaker diletakkan pada dinding sederhana yang mempunyai indeks keterarahan 6 dB sepanjang sumbu pendengar. Mikropon diasumsikan omdirectional.
SMK Negeri 3 Singaraja Bengkel Teknik Elektronika (Teknik Audio Video) Alamat : Jalan Gempol Banyuning, Singaraja Phone: (0362) 24544 Fax: (0362) 24544 Email: smk3singaraja@yahoo.co.id Email: info@smkn3singaraja.sch.id